Sabtu, 11 Januari 2014

Asal Usul Nama Indonesia



Asal Usul Nama Indonesia
Sejak memproklamasikan diri pada tanggal 17 Agustus 1945, negara ini resmi menyebut dirinya dengan nama Indonesia. Sebelum nama ini digunakan, sebetulnya sudah terdapat suatu nama yang biasa digunakan untuk menyebut wilayah kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia tersebut. Nama itu adalah Nusantara. Orang-orang Belanda dan Eropa lainnya menyebut kepulauan ini dengan nama Kepulauan Hindia. Waktu kolonialisme Belanda mencengkeramkan kukunya di Nusantara, mereka menamai negara kolonialnya dengan nama Hindia Belanda (Nederlands-Indie). Orang-orang Cina dulu menyebut daerah Asia Tenggara yang didalamnya terdapat kepulauan Nusantara dengan nama Nanyang. Para ahli Ilmu Pengetahuan ada yang menyebut dengan nama Austronesia.
Tetapi apapun orang menyebutnya, nama resmi wilayah yang dulunya disebut Nusantara itu, sekarang adalah Indonesia. Darimanakah nama Indonesia yang ada sekarang ini muncul ? dari bahasa apakah nama tersebut berasal ? Apakah arti dari nama Indonesia tersebut ? Siapa sajakah yang memunculkan dan mempopulerkan nama Indonesia untuk pertama kalinya ? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang menggelitik untuk dijelaskan.
2. Muncul dalam Dunia Keilmuan
Pada awalnya nama Indonesia muncul dalam dunia ilmu pengetahuan. Pertama-tama muncul pada sebuah tulisan ilmiah dari seorang Inggris bernama George Samuel Windsor Earl. Earl adalah seorang ahli ethnologi yang meneliti bangsa yang berada di Kepulauan Nusantara. Ia menyebut bangsa yang tinggal di kepulauan tersebut dengan nama Indu-nesian dan Melayunesians pada tulisannya yang ia buat tahun 1835 hingga 1850. Tetapi ia tidak menyebut nama Kepulauan itu dengan dua kata tersebut. Sepertinya Earl masih bingung dengan penyebutan kepulauan itu walau ia telah menemukan dua kata tadi.
Kemudian seorang Inggris lainnya yang bernama James Richardson Logan pada tahun 1850 menulis suatu karangan ilmiah yang berjudul The Ethnology of The India Archipelago dalam suatu jurnal dengan nama Journal of The Indian Archipelago and Eastern. Dalam karangannya tersebut ia menyebut Kepulauan Nusantara dengan nama Indonesia. Logan menggunakan kata Indonesia juga untuk menyebut penduduk kepulauan itu yang berkulit lebih terang dibandingkan yang berada di wilayah timurnya.
Orang yang mempopulerkan nama Indonesia kemudian adalah Adolf Bastian. Ia seorang Jerman yang ahli dalam Etnologi. Ia menggunakan nama tersebut pada tahun 1884 dalam karangan ilmiahnya yang berjudul Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels. Sejak itu nama Indonesia makin populer digunakan untuk menyebut wilayah yang juga disebut sebagai Hindia Belanda. Kemudian seorang ahli Hukum Adat yang bernama C. van Vollenhoven selalu menggunakan nama Indonesier untuk menggantikan nama Inlander dalam karangannya yang berjudul Het Adatrecht van Nederlands-Indie.
3. Arti Nama Indonesia
Nama Indonesia tersebut berasal dari bahasa Yunani. Dari kata Indo dan Nesos. Indo berarti India atau Hindia, sedangkan Nesos berarti kepulauan. Dengan demikian arti nama Indonesia adalah Kepulauan Hindia atau India. Menurut Earl, alasan utamanya menggunakan kata Nesos adalah karena ia menduga kata Nusa yang sangat mirip dengan kata Nesos yang berarti juga pulau atau kepulauan dalam bahasa Melayu Austronesia, memiliki umur yang mungkin sama tuanya. Kata Nesos mirip dengan kata Nusa dan memiliki umur yang sama.
Orang pertama yang menggunakan nama Indonesia ialah James Richardson Logan (1869) dalam kumpulan karangannya berjudul “The Indian Archipelago and Eastern Asia” terbit dalam Journal of the Asiatic Society of Bengal (1847-1859). Pertama kali dipakai nama Indonesia pada tahun 1850.
Begitu pula Sir William Edward Maxwell (1897) seorang ahli hukum berkebangsaan Inggris yang menjabat sebagai sekretaris jenderal straits settlements yang kemudian menjadi gubernur Pantai Mas pernah memakai nama ini di dalam kata pembukaan buku “Penuntun Bahasa-bahasa Melayu” hasil karyanya sendiri. Dalam buku ini ia menulis “The Island of Indonesia”.
Nama Indonesia dipopulerkan oleh Profesor Adolf Bastian (1826-1905) seorang ahli ethnology dan anthropology bangsa Jerman yang pernah menjadi guru besar pada universitas di Berlin dalam ilmu bahasa. Bastian ini pernah menulis sebuah kitab bernama “Indonesian Odder Die Inseln des Malayaschen Archipelago” (1884-1889). Dalam bukunya ini ia menegaskan arti kepulauan ini. Sarjana ini berpendapat bahwa Kepulauan Indonesia meliputi suatu daerah yang sangat luas, di dalamnya termasuk Madagaskar di barat, sampai Pulau Formosa di timur dan dengan Nusantara sebagai pusatnya, adalah merupakan suatu totalitas. Dengan demikian maka sudah sejak tahun 1850 dan 1884 nama Indonesia telah dikenal dalam ilmu pengetahuan Indonesia, terdiri dari kurang-lebih 10.000 pulau, 3.000 pulau diantaranya berpenduduk dan didiami manusia. Luasnya meliputi 1.491.564 km ².
4. Pemakaian dalam Panggung Politik
Dalam panggung politik nama Indonesia pertama kali muncul di negara Belanda. Mahasiswa-mahasiswa Hindia Belanda yang kuliah di Belandalah pelakunya. Mahasiswa-mahasiswa dari Hindia Belanda yang berada di Belanda, karena wajah dan penampilan mereka asing atau tidak seperti orang Eropa, maka mereka sering mendapatkan banyak pertanyaan dari orang-orang Eropa atau orang-orang asing lainnya tentang tempat dimana mereka berasal. Pertanyaan-pertanyaan seperti darimana asalmu ? Apa nama daerah asalmu ? sering membuat mereka tidak nyaman. Ketidaknyamanan tersebut muncul jika mereka harus menyebut Hindia Belanda sebagai daerah asal mereka. Hal ini terjadi karena nama Hindia Belanda juga berarti Hindia miliknya Belanda.
Dengan kata lain mereka mengakui bahwa Hindia yang milik Belanda atau Hindianya Belanda atau juga daerah asal mereka (Hindia) miliknya Belanda. Untuk itu mereka kemudian lebih memilih untuk menggunakan nama lain. Kebetulan karena mereka adalah para mahasiswa, maka mereka akan merasa lebih terhormat jika menggunakan nama yang muncul dari kalangan akademis atau kalangan ilmuwan atau dari dunia Ilmu Pengetahuan. Karena itulah maka nama Indonesia tampak membuat mereka lebih terhormat sehingga mereka menggunakannya dalam perkumpulan mereka.
Sejak tahun 1922 secara konsekuen nama Indonesia digunakan Perhimpoenan Indonesia untuk mengganti apa yang dinamakan Hindia Belanda oleh kaum Imperealis (Hatta 1980: 9). Nama perkumpulan mahasiswa Hindia Belanda di negara Belanda yang semula bernama Indische Vereeniging (berdiri tahun 1908) kemudian nanti berubah menjadi Indonesische Vereeniging (Perhimpoenan Indonesia). Disini nama Indonesia mulai muncul di panggung politik. Pada tahun 1917 berdiri Indonesische Verbond van Studerenden yaitu perkumpulan mahasiswa-mahasiswa Belanda dan Indis (Pribumi, Keturunan Cina dan Indo Eropa) berdiri (Dont 2005: 32-33). Nama Indonesia muncul lagi sebagai nama perkumpulan.
Di Hindia Belanda sendiri nama Indonesia mulai muncul sejak kepulangan dr Soetomo dari Negara Belanda tahun 1923. Soetomo pergi ke Belanda untuk melanjutkan studi kedokterannya tahun 1919. Di Negara Belanda Soetomo bergabung dengan Indische Vereeniging dan sempat menjadi ketuanya pada tahun 1921-1922. Pada tanggal 12 Juli 1924 Soetomo mendirikan Indonesische Studieclub di Surabaya. Sebelum itu Partai komunis di Hindia Belanda yang dirikan oleh HJFM Sneevliet pada Mei 1914 (dulunya bernama De Indische Sociaal Democratische Vereeniging disingkat ISDV) berubah nama menjadi Partai Komunis Hindia 23 Mei 1920 dan kemudian berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia pada tanggal 24 Desember 1920.
Sejak itu nama Indonesia mulai muncul di tanah air. Memang belum diketahui darimana orang-orang partai komunis itu mendapatkan kata Indonesia yang kemudian ia gunakan. Tidak seperti Soetomo yang jelas mendapatkan kata Indonesia itu saat ia belajar di Negara Belanda dari perkumpulan Indonesische Vereeniging. Memang pernah terjadi dua tokoh komunis Semaun dan Tan Malaka diasingkan ke Negara Belanda pada tahun 1924 dan mereka bergabung dengan Perhimpoenan Indonesia disana, tetapi nama Indonesia dalam partai komunis telah muncul lebih dulu sebelum kedua orang itu diasingkan.
Pada tanggal 4 Juli 1927 berdiri Perserikatan Nasional Indonesia. Organisasi ini kemudian menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia. Disini kemudian nama Indonesia muncul kembali sebagai sebuah nama partai. Sepak terjang partai ini kemudian juga mengangkat nama partainya yang sekaligus mengangkat nama Indonesia dalam dunia pergerakan rakyat pribumi Hindia Belanda menuju kemerdekaannya. Kemudian nama Indonesia disebarkan dan dipopulerkan di Hindia Belanda oleh para mahasiswa Hindia Belanda yang pulang kembali ke daerahnya dari Belanda.
Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa orang pertama yang menemukan kata Indonesia tersebut adalah G.S.W. Earl dengan menyebut kata Indu-nesian. Dari kata Indu-nesian itulah kemudian J.R. Logan menemukan kata Indonesia dan kemudian Adolf Bastian mempopulerkannya sebagai nama kepulauan Indonesia. Jadi penemu nama Indonesia tersebut lebih tepatnya adalah dua orang ilmuwan Inggris yang bernama George Samuel Windsor Earl dan James Richardson Logan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar