Syech Kholil, Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama dan Pulau Madura : Edisi Ziarah Waliyuallah Indonesia
Madura adalah Pulau di sebelah timur
laut Jawa Timur. Pulau eksotis yang hanya 30 menit perjalanan dari
Surabaya melalui Jembatan Suramadu. Pulau Garam adalah sebutan untuk
Pulau Madura ini terkenal dengan tradisi Carok, batik Madura dengan
warna yang eksotik dan terang serta bebek sinjay, restauran bebek yang
menyajikan bebek nikmat dengan sambal mangga. Madura terkenal akan
wisata kuliner, wisata alam dan pantai, wisata sejarah dan wisata
ziarah. Wisata ziarah yang terkenal menjadi destinasi adalah makam Syech
Kolil di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Syech Kolil atau Syaikhona Kolil
dimakamkan di Bangkalan, Madura, Jawa Timur merupakan sosok penting
sebagai penentu berdirinya Nahdlatul Ulama. Alamat Syech Kolil atau
Syaikhona Kolil adalah Mesjid Desa Mertajasah, Bangkalan. Untuk menuju
lokasi makam Syech Kolil melewati Bangkalan Kota lalu menuju Desa
Mertajasah. Petujuk di jalan sangat jelas untuk dapat menuju lokasi,
masyarakat sekitar juga sangat paham untuk dapat memberi informasi letak
persis makam Syech Kolil.
Mata dan kalbu akan berdecak kagum, mengucap kalimat tasbih ketika tiba di lokasi makam waliyuallah Syech Kolil atau Syaikhona Kolil di Mesjid
Desa Mertajasah, Bangkalan. Rapi, teratur, khusyuk dan keramahan terasa
membuat pengunjung termanjakan untuk berdoa dan berziarah di makam Syech Kolil. Makam Syech
Kolil atau Syaikhona Kolil tidak pernah sepi dari peziarah. Lantunan
ayat al Quran, kalimat puji - pujian kepada Allah SWT tak lepas
berdenggung di seluruh areal makam.
Siapakah tokoh penting ini, yang hingga kini walaupun Syech
Kolil atau Syaikhona Kolil telah berpulang tetap ribuan orang datang
berziarah, menggali ilmu peninggalan Beliau dan tetap mencintai Beliau?
Prof. Dr. KH. Said Aqil Sirajd, MA, ketua Umum PBNU mengambarkan Syech
Kolil dengan menuliskan di kata pengantar buku Syaikhona Kholil
Bangkalan : Penentu Berdirinya Nahdlatul Ulama sebagai tokoh yang
berjasa membentuk kepribadian dan dedikasi para ulama angkatan pertama
NU sekaligus pelopor dalam proses pendirian NU.
Kiai Hasyim Asy'ari (Jombang), Kiai
Wahab Hasbullah (Jombang), Kiai As'ad Syamsul Arifin (Situbondo), Kiai
Abdul Karim (Lirboyo, Kediri), Kiai Mas Nawawi bin Noerhasan (Sidogiri),
Kiai Ridwan Abdullah (Surabaya) merupakan beberapa ulama angkatan pertama NU sekaligus pelopor dalam proses pendirian NU yang pernah belajar kepada Kiai Muhammad Kholil bin Abdul Latif, yang terkenal dengan sebutan Syaikhona Kholil. Menurut Prof.
Dr. KH. Said Aqil Sirajd, MA, Para ulama tersebut di masa hidupnya
pernah belajar kepada ulama legendaris dari Madura ini, dan secara lahir
dan batin hubungan mereka dengan gurunya terus terjalin.
Jalinan hubungan lahir batin diantara para ulama pelopor
dalam proses pendirian NU dengan Syeckh Kholil sangat berpengaruh
terhadap proses perjuangan pada masa-masa sesudahnya, termasuk dalam hal
pendirian jamiah NU sampai sekarang. Syaikhona Kholil Bangkalan
adalah ulama yang terkenal karena kedalaman ilmu agamanya, dan berpikir
jernih dan visioner dalam menyikapi keadaan yang sedang dan akan terjadi
di masa mendatang. Para Ulama pelopor
dalam proses pendirian NU, sejak awal telah diprediksi oleh Syaikhonan
Kholil akan menjadi pemimpin- pemimpin agama dan masyarakat yang
disegani dan dihormati banyak kalangan pada jamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar